Gedung yang ada di Jl.Ahmad Yani – Kota Batu ini sekarang
dibiarkan rusak tak terurus. Gedung ini dulunya adalah sebuah gedung bioskop
bernama “Batu Theater.” Sampai sekitar tahun 1990 bioskop tersebut masih
beroperasi dan banyak dipenuhi oleh pelajar karena harga tiketnya yang
tergolong murah, hanya Rp.250,- untuk tayangan film yang disebut dengan “Student’s
Show,” tayangan untuk pelajar ini dulu digelar hanya setiap hari Sabtu sore.
Saya masih ingat dulu di masa masih duduk di bangku SMA,
setiap siswa diwajibkan nonton film G30S-PKI; sifatnya wajib, jadi suka tidak
suka harus nonton. Di gedung bioskop inilah dulu kami nonton film tersebut
ramai-ramai dengan masih menggunakan seragam sekolah karena jam tayang film
tersebut memang di jam sekolah. Sebuah bentuk “pemaksaan” yang tidak kami
rasakan pada waktu itu.
Selain “Batu Theater,” di Kota Batu pada zaman itu ada
bioskop satu lagi dengan nama “Senisono,” yang ada di Jl.Agus Salim – Kota Batu.
Bioskop tersebut sekarang sudah beralih fungsi menjadi ruko yang selalu tutup. Pernah
ada kejadian saat penayangan film, atap dari gedung tersebut runtuh dan melukai
beberapa penonton, kejadiannya di tahun berapa saya sudah lupa. Bioskop “Batu
Theater” dan “Senisono” pada masa itu bisa dikatakan merupakan gedung bioskop
kebanggaan masyarakat Kota Batu sebelum munculnya “Plaza Cineplex 21” yang
lebih modern dengan film-film yang up-to-date.
Saya masih ingat film perdana yang diputar di Plaza Cineplex
21 adalah: “Sea of Love” dan “A.W.O.L” Masyarakat begitu antusias dengan hadirnya
Cineplex tersebut sampai antrian loket cukup panjang di ruang tunggu. Ruang tunggu
juga penuh sesak dari mereka yang ingin menonton sampai yang hanya sekedar
ingin tahu. Gambar bioskop yang dipajang di atas gedung pada waktu itu juga
masih dilukis manual, belum ada yang namanya banner seperti sekarang.
Tiap foto pasti menyimpan kenangan dan kisah, entah kisah
suka maupun duka. Foto ini juga mengandung sejuta cerita bagi masyarakat Kota
Batu yang sempat menikmati kejayaan gedung bioskop tersebut. Semoga gedung “Batu
Theater” yang sekarang terbengkalai dapat segera dijadikan sebuah tempat yang
bermanfaat bagi masyarakat.
--Jatz, Agustus 2012--
0 comments:
Post a Comment